Makalah Bahaya Merokok bagi Kesehatan Reproduksi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna
baik secara fisik, mental, dan sosial dan bukan semata-mata terbebas dari
penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi
serta prosesnya.
Saat ini kesehatan
reproduksi sering tidak diperhatikan, terutama oleh individu itu sendiri. Banyak
sekali kalangan remaja hingga dewasa gemar merokok, bahkan anak usia dini pun
tak jarang kedapatan menghisap benda berbahaya tersebut. Bahaya akan rokok
sudah jelas dapat merusak organ tubuh tiap manusia yang mengkonsumsi, bahkan di
abad 20 sekitar 100 juta orang telah meninggal akibat rokok.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksut dengan kesehatan reproduksi?
- Apa bahaya merokok bagi kesehatan reproduksi?
- Bagaimana upama menanggulangi bahaya merokok?
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Makalah ini
dubuat untuk mengetahui bahaya merokok bagi kesehatan reproduksi.
2. Tujuan
Khusus
1) Mengetahui
pengertian kesehatan reproduksi.
2) Mengetahui
dampak merokok bagi kesehatan reperoduksi.
3) Mengetahui
cara menanggulangu bahaya merokok.
1.4 Manfaat
1.
Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat menammbah pengetahuan dan
wawasan mahasiwa tentang bahaya merokok bagi kesehatan reproduksi.
2.
Bagu Petugas Kesehatan
Makalah ini
diharapkan dapat memberi manfaat bagi petugas kesehatan dalam memberikan
sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya merokok bagi kesehatan reproduksi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Kesehatan Reproduksi
Pengertian kesehatan reproduksi ini mencakup tentang
hal-hal sebagai berikut: 1) Hak seseorang untuk dapat memperoleh kehidupan
seksual yang aman dan memuaskan serta mempunyai kapasitas untuk bereproduksi;
2) Kebebasan untuk memutuskan bilamana atau seberapa banyak melakukannya; 3)
Hak dari laki-laki dan perempuan untuk memperoleh informasi serta memperoleh
aksebilitas yang aman, efektif, terjangkau baik secara ekonomi maupun kultural;
4) Hak untuk mendapatkan tingkat pelayanan kesehatan yang memadai
sehingga perempuan mempunyai kesempatan untuk menjalani proses kehamilan secara
aman.
Namun
seringkali kesehatan reproduksi terganggu dengan kebiasaan yang kurang sehat.
Terkadang remaja acuh tak acuh dengan kesehatan mereka. Remaja saat ini lebih
mementingkan apa yang meraka inginkan tanpa melihat dapak negatif yang
ditimbulkan. Bahkan mereka yang sudah paham dan mengetahui pun tidak peduli akan
dampak negatif dari kebiasaannya tersebut.
Merokok
adalah salah satu kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan reproduksi. Mereka yang
sering merokok akan lebih sulit untuk mengubah kebiasaan mereka tersebut.
Dampak yang ditimbulkan tidak secara langsung namun menahun. Jika kebiasaan
tersebut sudah dimulai sejak remaja, akan menimbulkan dampak yang lebih parah.
Apalagi saat ini tidak hanya remaja, anak dibawah umur pun sudah tahu dan
mencoba merokok. Kurangnya perhatian orang tua dan pengaruh lingkungan adalah
salah satu faktor yang mempengaruhi remaja dan anak dibawah umur untuk memulai
kebiasaan merokok.
2.2
Pengaruh Merokok terhadap Kesehatan Reproduksi
Ketidaktahuan
dan kurangnya informasi membuat mereka kurang mengerti pengaruh merokok bagi
kesehatan mereka. Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan sekitar
200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun yang utama terdapat
pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbondioksida. Tar mengandung 43 bahan
kimia yang diketahui menjadi penyebab kanker (karsinogen), zat yang seperti
benzopyrene, yaitu sejenis policyclic aromatic hydrocarbon (PAH) yang telah
lama ditetapkan seperti agen pencetus awal kejadian kanker. Nikotin adalah zat
adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Yang berefek terhadap
sistem mesolimbik yang menjadi penyebab ketagihan. Hal tersebut juga merupakan
penyebab penyakit jantung dan stroke. Karbon Monoksida yaitu gas beracun yang
biasanya dikeluarkan oleh kendaraan. Zat ini yang mengikat hemoglobin dalam
darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen, sehingga apabila kaadar CO
di dalam tubuh melebihi 60 persen maka dapat menyebabkan kematian.
Tidak hanya
penyakit paru dan jantung, merokok juga mengganggu kesehatan reproduksi. Pengaruh
dari merokok terhadap reproduksi dan kesuburan cukup fatal. Merokok dapat
meningkatkan risiko impotensi, kerusakan sperma, mengurangi jumlah sperma dan
menyebabkan kanker testis.
Kebiasaan
merokok pada wanita menyebabkan kanker serviks. Zat nikotin serta “racun” lain
yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan
terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim.
Cervical neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya kanker serviks di dalam
tubuh seseorang.
Menurut
Dr. Jones lagi, pria akan mengalami 2 kali resiko terjadi infertil (tidak
subur) serta mengalami resiko kerusakan DNA pada sel spermanya. Sedangkan hasil
penelitian pada wanita hamil terjadi peningkatan insiden keguguran. Penelitian
tersebut mengatakan dari 3000 sampai 5000 kejadian keguguran per tahun di
Inggris, berhubungan erat dengan merokok. Tidak hanya itu, merokok juga menghambat
pertumbuhan intra rahim, meningkatkan stillbirth (lahir mati) dan kelahiran
prematur.
Dalam
sebuah harian di Inggris dikemukakan tentang sebuah penelitian yang melaporkan
bahwa merokok dapat merusak sistim reproduksi seseorang dan mengurangi peluang
untuk memiliki anak yang sehat. Mereka menganjurkan bagi pasangan yang
berencana memiliki anak sebaiknya menghindari kebiasaan merokok. Studi tentang rokok
dan reproduksi telah dilakukan 2 dekade itu berkesimpulan bahwa merokok dapat
menyebabkan risaknya sitem reproduksi seseorang mulai dari masa pubertas sampai
usia dewasa.
2.3
Upaya menanggulangi rokok
Hal
ini perlu perhatian khusus dari orang
tua, pemerintah dan khususnya dari petugas pelayanan kesehatan. Peran orang tua
adalah mendidik dan memberi arahan kepada anaknya. Namun, kendalanya ketika
orang tua itu sendiri kurang paham bahkan acuh tak acuh kepada kebiasaan
anaknya. Apalagi orang tua yang memiliki kebiasaan merokok. Hal ini akan
membuat si anak menganggap bahwa merokok adalah kebiasaan yang wajar dan banyak
orang yang melakukannya. Disini peran dari petugas kesehatan dan pemerintahlah
yang sangat di perlukan. Seperti halnya mengadaakan sosialisasi tentang merokok
dan bahayanya. Dengan sosialisasi akan menambah pengetahuan dan waawasan masyarakat
khususnya remaja tentang dampak yang ditimbulkan akibat merokok.
Peraturan merokok telah ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan
Rokok Bagi Kesehatan. Berikut implementasi penetatat penjualaan rokok pasca
putusan Mahkamah Konstitusi (MK):
1.
Bungkus rokok bergambar foto yang
mengerikan. Foto ini merupakan dampak merokok.
2.
Bungkus rorok dilengkapi huruf braile
tentang bahaya merokok.
3.
Iklan rorok dilarang tayang di televisi.
4.
Iklan gaya hidupyang menunjukkan simbol
kepribadian seseorang dilarang tayang di media. Meski tanpa menunjukkkan brand
rorok, iklan ini juga akan dilarang.
Sedangkan RUU tentang Penanggulangan
Dampak Tembakau bagi Kesehatan dirumuskan dengan point-point penting sebagai
berikut :
1.
Pemebelian rokok bisa lewat mesin
khusus.
2.
Penjualan rokok tidak boleh memajang
rokok di etalase toko.
3.
Tidak boleh menaruh rorok di etalase di
belakang kasir.
4.
Pembeli harus menunjukkkan KTP untuk
menunjukkkan telang berusia 18 tahun.
5.
Tempat penjualan harus berlogo khusus
dengan izin ketat.
6.
Gedung bebas asap rokok meski di tempat
dugem sekali pun.
7.
Dilarang menjadi sponsor semua jenis
kegiatan, tanpa toleransi.
8.
Dilarang memebeli rokok secaara
batangan/ketengan.
9.
Cukai rokok harus dinaikkan berkali-kali
lipat.
Peran
orang tua, petugas kesehatan dan pemerintah tidak akan berjalan dengan baik tanpa
ada niat dari diri sendiri. Berikut adalah cara dari inidividu itu sendiri
untuk berhenti merokok :
1) Mulai dengan
kebiasaan yang baik. Untuk merubah kebiasaan yang sering di lakukan harus juga
dengan melakukan kebiasaan lain, seperti makan permen, makan buah-buahan atau
mengigit cengkeh, dan lain-lain. Sebab sering kali yang membuat sulit berhenti
merokok adalah karena sugesti untuk merokok yang sudah menjadi kebiasaan.
2) Tanamkan
kesadaran kepada diri pribadi yang kuat untuk berhenti. Sadarlah bahwa rokok
itu adalah racun yang kerjanya sangat lambat tetapi mematikan. Bangunkan
kesadaran diri yang kuat dan lihat dengan jelas bahaya yang di akibatkan asap
rokok adalah sangat-sangat berbahaya bagi kesehatan dan mulailah untuk berhenti
merokok. Jangan tunggu jantung diri sendiri berhenti lebih dahulu, baru
berhenti merokok. Tetapi berhentilah sekarang dan katanlah itu kepada diri
sendiri bahwa saya harus berhenti sekarang.
3) Buat keputusan
total untuk berhenti merokok. Bila mau berhenti merokok harus sekaligus
berhenti, jangan setengah-setengah atau jangan seperti ini; sehari satu batang
dahulu, nanti seminggu satu batang juga,
lama- lama sehari sebungkus lagi. Bulatkan tekat pada diri sendiri bahwa
keputusan untuk berhenti merokok tidak bisa di ganggu gugat. Itu adalah
keputusan total dan jangan pernah sentuh lagi itu sampai kapanpun.
4) Mulailah
dengan pergaulan yang sehat pergaulan yang buruk akan membawa pada kebiasaan
yang buruk. Jadi berusahalah jauhi teman- teman yang merokok, tapi bukan berarti
memutuskan hubungannya sebagai teman. Bila di tawari katakan dengan sungguh-sungguh
bahwa kamu sendiri sudah berhenti merokok dengan perasaan bangga. Sebab mereka
juga pasti ingin berhenti tapi tidak mampu saja. Daripada sendiri tertular dan
menjadi perokok pasif yang pada akhirnya dapat terkena dampak negatifnya juga
dari rokok, lebih baik menjauh. Mulailah memiliki pergaulan yang sehat demi
menjaga kesehatan.
5) Olahraga
yang cukup disertai banyak mengonsumsi makanan bergizi seperti sayur dan buah.
6) Isi jiwa dan
raga anda dengan kerohanian. Hal yang paling perlu di lakukan adalah menyadari
bahwa merokok itu membuat kita terikat dengan rokok dan itu berarti berdosa.
Dosa itu adalah kejahatan di mata Tuhan. kita berhenti merokok, kita bukan
hanya menjaga tubuh kita tatap sehat, tetapi menyenangkan hati Tuhan juga. Oleh
karena itu berhentilah merokok, lakukan dengan kekuatan dan niat yang tulus dan
minta pertolongan Tuhan.
Berhenti
merokok membutuhkan perjuangan yang sangat berat. Jangan kaget apabila adaa
tanda-tanda seperti mudah marah, sulit mengendalikan perasaan, kurang
berkonsentrasi, gelisah, sulit tidur, batuk, penurunan denyut nadi serta nafsu
makan yang bertambah. Fase ini akan hilang dengan sendiri setelah tiga sampai
empat minggu.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesehatan
reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna
baik secara fisik, mental, dan sosial dan bukan semata-mata terbebas dari
penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi
serta prosesnya.
Banyak
yang mempengaruhi kesehatan reproduksi, salah satunya adalah merokok. Merokok
membawa dampak buruk bagi kesehatan reperoduksi, diataranya adalah meningkatkan
risiko impotensi, kerusakan sperma, mengurangi jumlah sperma dan menyebabkan
kanker testis. Tidak hanya itu, bila rokok dikonsumsi oleh kaum perempuan akan
menyebabkan kanker serviks, pertumbuhan intra rahim,
meningkatkan stillbirth (lahir mati) dan kelahiran prematur. Untuk menangani
masalah ini, perlu perhatian khusus. Perhatian dari orang tua, petugas kesehatan
dan pemerintah sangat diperlukan. Namun yang lebih penting adalah kesadaran
dari individu sendiri.
3.2 SARAN
Kesehatan
adalah segalanya bagi kehidupaan. Kesehataan sangat penting, oleh karena itu
kita harus sadar betul untuk semaksimal mungkin menajaga kesehatan kita. Bagi
petugas kesehatan diharapkan mampu memberi sosialisasi bagi masyarakat
khususnya remaja. Peran pemerintah dalam mengatur pemakaian dan pemjualan rokok
harus lebih tegas. Seperti yang disebutkan dalam RUU tentang Penanggulangan
Dampak Tembakau bagi Kesehatan bahwa penjualan rokok tidak boleh memajang rokok
di etalase toko. Namun pada kenyataannya masih banyak yang memajang rokok di etalase
meraka. Bahkan di swalayan pun masih banyak pajangan rokok di etalase.
Pemerintah jangan hanya membuat peraturan saja, namun harus tegas dalam
bertindak. Tetapi kesadaran untuk tidak merokok harus diniatkan diri diri
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA